Thursday, 13 November 2008

Menelusuri Jejak Leluhur (bagian I)

Pada suatu kesempatan di tahun 1984, ayahanda memperlihatkan kepada saya sebuah buku tulis yang sudah terlihat kuno – dilihat dari warna sampul dan lembaran kertasnya – bertuliskan huruf Jawa yang ditulis tangan sangat rapi.

Sambil menyerahkan kepada saya beliau berkata: “Iki buku sorosilah trah Singomargono lan Sastrowidjoko” (artinya: Ini buku Silsilah trah Singomargono dan Sastrowidjoko).

Saat itu aku hanya mengamati dan membolak-balik halaman buku itu sebab kemampuanku membaca tulisan huruf Jawa sangat terbatas.

Buku silsilah Trah Singomargono dan Sastrowidjoko, berarti buku ini adalah buku silsilah keluargaku baik dari pihak bapak ataupun ibu; itulah yang aku pikirkan saat itu.

Sesaat kemudian, ayahanda menyodorkan beberapa lembar kertas folio bergaris yang berisi gambar bagan tulisan tangan, sambil berkata:”Kamu salin dan dirapikan, lalu kamu berikan kepada kangmasmu dan saudara-saudaramu yang lain”.

Bagan tersebut adalah bagan silsilah yang sudah disalin dalam tulisan latin.

Setelah membaca bagan tersebut saya berkomentar:”Ternyata saya ini ningrat to..!?”. Ayahanda menjawab:”Seseorang disebut ningrat bukan hanya karena keturunan dan/atau memiliki gelar kebangsawanan tetapi juga harus memiliki sikap ksatria dan mampu menjadi pemimpin (ratu) mulai dari memimpin diri sendiri dan keluarga”

Kemudian saya menanyakan mengapa buku tersebut berisi silsilah dua keluarga?. Ayahanda menjelaskan bahwa beliau dan ibunda adalah saudara misan.

Kimas Singomargono adalah saudara sepupu dari RR. Satarijah Sastrowidjoko. Sambil menunjukan bagan silsilah tersebut.

Delapan belas tahun kemudian, pada awal tahun 2002, ayahanda – yang sejak tahun 2000 beliau dan ibunda tinggal bersama kami – kembali memanggil saya dan menyerahkan buku silsilah keluarga sambil berkata:”Tolong simpan buku ini, dan lakukan pesan saya sewaktu kamu saya suruh salin dan rapikan bagan silsilah keluarga kita”. Saya mengiyakan, namun ada niat saya: sebelum saya bagikan kepada saudaraku, saya harus terlebih dulu melacak jejak leluhur berdasarkan buku silsilah tersebut. (bersambung)

No comments: